Saturday, April 7, 2018

Kereta, salah satu alternatif transportasi Bandara Soekarno Hatta

Kereta sudah umum menjadi fasilitias di bandara-bandara  Luar Negeri tapi untunglaaaaahhh akhir tahun 2017 warga Indonesia sudah bisa merasakan asyik dan santainya naik kereta Bandara.

Apa itu kereta Bandara?
Di Bandara Soekarno Hatta ada 2 macam trek kereta. Kereta Sky Train yaitu kereta yang melayani mobilitas penumpang antar terminal. Secara kita semua tau ya,  terminal di Bandara Soekarno Hatta ini jaraknya jauh-jauh saking banyaknya rute pesawat yang terbang dan mendarat,  jadi hampir semua maskapai penerbangan punya terminalnya sendiri-sendiri.  Jadi Sky train ini sangat membantu jika kita mau nyambung perjalanan tapi beda pesawat atau cuma sekedar janjian ke Jakarta bareng temen ๐Ÿ˜‚.
Yang kedua adalah Kereta Bandara dari dan menuju kota Jakarta.  Letaknya Bandara Soekarno Hatta ini kan sebenarnya di Tangerang propinsi Banten,  kalau di bilang di Jakarta ya sebenernya Jakarta coret hahahahahaha. Jadi jarak tempuh dari pusat kota ke Bandara lumayan jauh. Dulu, mungkin 2 tahun yang lalu jarak tempuh dari area Kuningan Jakarta ke Bandara di siang hari bisa berkisar sekitar 2 jam, kalau sekarang bisa berkisar 3 jam. Padahal kalau subuh alias pagi-pagi buta (artinya adalah jam 03.30 - 04.00 pagi WIB) hanya berkisar sekitar 30-45 menit, karena di jam-jam itulah jalanan lengang. Jadi mungkin ini pertimbangannya pemerintah untuk segera melengkapi fasilitas bandara dengan kereta agar waktu tempuh tidak terlalu lama.Sebetulnya yang bikin sering kali macet menurut saya ya di pintu toll sih (pengalaman ketinggalan pesawat).

Nah, kereta bandara ini semuanya baru, mulai dari keretanya, sistemnya sampai ruangannya konsepnya fresh dan canggih. Waktu awal saya coba, jam keberangkatan dari dan ke Jakarta masih terbatas per satu jam sekali, entah kalau sekarang ya. Penumpang yang turun dari terminal tertentu (misal dari terminal 1, harus naik Sky Train ke Stasiun Central) untuk naik ke sky train, cari aja petunjuk arahnya SKY TRAIN, nanti tinggal naik lift (sekitar 2 lantai). Udah deh, ngga bayar untuk sky train.

Nanti setelah naik Sky Train, akan diinformasikan bahwa penumpang yang mau ke Jakarta harap turun di Stasiun Central. Setelah turun 2 lantai ke bawah, penumpang belok ke arah kiri masuk ke area lounge stasiun. Nah di sinilah kita bisa beli tiket secara mandiri. Ada mesin otomatis semacam atm untuk pembelian karcis. Pilih saja di layar, jadwal keberangkatan yang kita inginkan, di layar juga ada keterangan seatnya masih available apa enggak (kalau abis keterangannya 0 (Nol)). Soal bayar ada beberapa pilihan yang pasti tidak cash. Anda bisa pakai debit atau flash. Kalau saya pas itu yang ada saldo dan bisa di pakai ya kartu atm bri hahaha. Jadi kalau yang ngga punya kartu dan pengen coba, nego aja orang disekitar yang mau digantiin duit cash hahahaha. Cara pakainya lumayan mudah kok, ikuti saja petunjuk di layar, yang penting kita perhatikan posisi kartunya jangan sampai salah up/down atau depan/belakangnya. Dan ingat, jangan deg-degan, anggep aja udah biasa.

Setelah itu, kalau kereta yang kita pesan sudah datang, nanti ada panggilan untuk mengantri di peron berapa. Waktu itu saya nunggu lumayan lama di lounge, tapi untung karena ada ruang tunggu yang nyaman saya bisa rebahan. Saran aja mungkin ke depannya, ada kios penjual makanan, pas kemaren di situ cuma ada Alfamart dan itu laku keras karena isi makanan sedikit tapi penumpang yang kelaparan banyak hahahaha. Setengah jam sebelum keberangkatan penumpang udah boleh masuk ke peron untuk nunggu kereta. Tapi peron baru dibuka pintunya ketika penumpang dari kereta yang datang sudah selesai turun semua.
Tiket penumpang akan di scan saat mau masuk ke kereta. Nah pada waktu awal itu di karcis saya ngga ada nomer tempat duduk, jadi semua penumpang boleh bebas duduk di mana saja. Buat saya yang bawaanya cuma 1 koper, bisa duduk nyempil di mana saja.

Perjalanan kereta dari Bandara ke Jakarta sekitar sejam. Cuma, lagi-lagi karena brand new train, jadwalnya ngaret karena ada pohon tumbang yang menghalangi rel kereta, jadi ngga sharp deh jadwalnya. Sedihnya lagi ujung-ujungnya saya di turunin di Stasiun Tanah Abang bukan di Stasiun BNI baru.

Oh ya, jadwalnya waktu itu cuma Banda- Stasiun BNI baru, mudah-mudahan ke depan lebih nge link ke tempat tujuan masing-masing.
Pas kejadian itu lebih banyak orang ngeluh sih karena jadi lebih lama karena dikit-dikit berhenti. Buat saya anak kos yang sudah tinggal rebahan di kasur kejadian itu ngga terlalu bikin bete, anggap aja pengalaman, tapi buat ibu-ibu yang harus nyuci dan masak pasti wasting time banget. hahahahahaha.

Oh ya dan sayangnya, kayaknya track kereta bandara ini masih di campur sama rel krl biasa deh. Ngga tau karena awal-awal doank atau enggak ya, soalnya saya cuma ngebayangin kalau jam kerja naik kereta dan harus buru-buru, Hadeh.

Cuma, namanya juga pengalaman yang penting dinikmati. Berasa di luar negeri gitu.. hahahahaha.




No comments:

Post a Comment

Silakkan Subscribe untuk menuliskan komentar.

Note: Only a member of this blog may post a comment.