Hai Genks!
Nggak kerasa yah, tahun 2019 udah cepet aja beranjak di bulan Maret, sebentar lagi juga udah mau lebaran lagi wkwkwkwkwkwk. Waktu yang berlalu begitu cepat ini kadang nggak disadari saat kita sibuk kerja. Tidak jarang dari kita yang mengeluh “Baru juga tidur sebentar, sudah harus bangun lagi buat kerja”. Beberapa kali, aku juga malah nemuin status-status galau di Instagram Story followerku. Memang seringkali, pekerjaan yang menumpuk tidak dapat dicegah, malah kadang kalau kita sudah berusaha keras mengerjakan eh kerjaan nambah lagi nambah lagi. Jadi kapan nih bisa isitirahat ? Relax ? Jalan-jalan ? Duh !
Situasi seperti itulah yang akhirnya bikin aku melihat lagi Resolusiku tahun 2019. Yap, resolusi yang aku bikin sebelum tutup tahun 2018 kemaren, sampai hari ini hanya baru ada 1 list yang tercentang. Aku baru berhasil menata lagi pola makanku. Resolusi yang lain, belum sempat “tersentuh” karena kesibukan. Padahal, dari beberapa list Resolusi itu ada juga keinginan untuk bisa jalan-jalan ke Korea Genks! Tapi dengan situasi kondisi seperti ini, aku pikir kayaknya aku harus revisi deh Hahahahahaha.
Sepertinya kali ini aku nggak mau muluk-muluk, hasrat berlibur cepat sepertinya lebih menggebu dari pada mimpi-mimpiku belanja di Myeongdong. Apalagi habis kepoin Instagramnya Budidoremiy. Gilak nyindir abish.
Postingan di IG Budidoremi Genks, bikin iri banget dah ! |
“Apa yang akan dikatakan oleh pasir di pantai kalau mereka tahu bahwa kamu gak pernah mengunjunginya. Kamu yang terlalu lama gak pernah berbaring di atasnya. Kamu menjadi gampang tersinggung dengan dunia karena kurang jalan-jalan. Mungkin pasir itu akan berbisik : “nyet, kapan liburan? Sini duduk dan gak perlu berkata-kata. Di sini kita gak harus berjanji apa-apa. Cukup diam dan biar dunia mengalir di depanmu lewat ombak, lewat angin yang berhembus.”
Jlebb meeen !
Bukan cuma caption, tapi juga isi feednya seolah bikin hasrat kian menggebu buat liburan.
Jadi, sebelum kebutuhan jalan-jalan menjadi akut, aku mulai browsing-browsing destinasi wisata mana saja yang aku pengen pergi di sini. Dari beberapa list, aku bikin prioritas, dan tentu menyimak dulu tips dan trik liburan murah meriah tapi memuaskan di salah satu web. Berdasarkan inspirasi yang aku dapat dari web itu, aku memutuskan untuk melakukan short escape ke Jogja saja. Inilah beberapa tempat di Jogja yang aku mau kunjungi lagi untuk short escape :
1. Es Murni 83 Jogja
Sumber : ceritamakan.com |
Kalau hanya punya waktu weekend saja, aku milih short trip ke Jogja. Kenapa ? Karena banyak banget tempat yang bisa dikunjungi dengan waktu singkat di sana. Sebenernya, aku sudah tinggal di Jogja sejak SD kelas 1, dan baru move dari Jogja setelah lulus kuliah. Jadi kalau aku punya waktu untuk short trip aku pasti akan manfaatin buat napak tilas juga hahahahahaha.
Menu di Es Murni 83 ini adalah menu oldies, yang bisa jadi tombo kangen sama masa kecil. Dulu waktu aku kecil, sarapan di sini tuh kayaknya mevah men! Harganya juga super duper murah, nggak jauh-jauh lah dari jaman dulu hahahahaha.
Menu yang paling bikin kangen di sini adalah menu Selat.Yap, Selat yang mungkin biasanya lebih umum kamu temui di Solo, bisa ditemukan di tempat makan ini. Selat ini adalah daging sapi giling dengan kuah gurih yang disajikan juga dengan telur dan sayuran. Rasanya sehat hahahahaha. Selain itu, menu es yang ada di sini juga rasanya ngangenin, salah satunya es cendol. Sluuurrrpppzzzz
2. Taman Sari Jogja
Perjalanan berikutnya, setelah sarapan, aku pingin dateng lagi ke Taman Sari Jogja. Tempat wisata ini juga sebenernya sudah lama banget ada, cuma nggak tau ya, sejak di renovasi tempat ini jadi lebih bagus aja menurutku.
Mau ngapain aja di sini? Jelas, di sini banyak tempat foto yang instagramable banget. Jadi nggak heran deh, kalau yang datang ke Taman Sari adalah mereka yang selain ingin wisata sejarah, juga pingin foto-foto.
Buat yang belum terlalu tau, Taman Sari adalah tempat permandian Raja / Ratu / Puteri Jawa jaman dahulu. Situs bersejarah ini didirikan pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I (1758-1765). Situs ini terdiri dari beberapa kolam pemandian, kamar peristirahatan, dan lorong-lorong bawah tanah pada jaman dahulu. Jadi tidak heran, kalau bangunan dengan arsitektur Jawa Portugis ini selalu penuh dengan wisatawan yang ingin berfoto.
3. Candi Ratu Boko
Setelah lelah berfoto-foto ria, aku pingin banget melihat sunset romantis di Candi Boko Jogjakarta. Candi ini berada di Jl. Raya Piyungan - Prambanan No.KM.2, Gatak, Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempatnya seputaran dengan Candi Prambanan, nggak terlalu jauh tapi kalau jalan kaki bisa lelah to the max hahahahahahahaha.
Candi Boko Jogja. Sumber : sewamobilmurahjogja |
Kamu masih ingat nggak film Ada Apa Dengan Cinta 2 yang tayang di bioskop tahun 2016 ? Jujur ya, meskipun aku dari kecil ada di Jogja, tapi aku sama sekali belum pernah pergi ke Candi Boko. Jadilah akhirnya gegara film itu aku jadi pingin ke sana. Pertama kali ke sana memang pas siang bolong, jadi setelah jalan-jalan ke Prambanan, aku kemudian "mampir" ke Candi Boko. First Impression, WOW banget. Wow karena indah, luas dan suasananya adem banget di sana. Adem karena banyak rumput yah hahahahaha.
Reruntuhan Kraton Boko yang akhirnya terisi air terlihat seperti danau |
Kawasan Ratu Boko yang berlokasi di atas sebuah bukit dengan ketinggian ± 195.97 m diatas permukaan laut, jadi kalau kamu turun di kawasan parkiran Bus, kamu harus naik lumayan pegel dari bawah ke atas hahahaha. Berdasarkan informasi di web resminya, Situs Ratu Boko sebenarnya bukan sebuah candi, melainkan reruntuhan sebuah kerajaan. Oleh karena itu, Candi Ratu Boko sering disebut juga Kraton Ratu Boko. Disebut Kraton Boko, karena menurut legenda situs tersebut merupakan istana Ratu Boko, ayah Lara Jonggrang. Diperkirakan situs Ratu Boko dibangun pada abad ke-8 oleh Wangsa Syailendra yang beragama Buddha, namun kemudian diambil alih oleh raja-raja Mataram Hindu. Peralihan ‘pemilik’ tersebut menyebabkan bangunan Kraton Boko dipengaruhi oleh Hinduisme dan Buddhisme.
Selain reruntuhan candi, kamu juga bisa bersantai di Cafe yang dinamakan Boko Sunset Resto. Di sini, kamu bisa menyaksikan pemandangan sawah hijau yang ada di sekitar Candi. Segeeeeeeerrrr banget dehh.
Tempat menikmati sunset di Boko Sunset Resto. Sumber traveloka dot com |
Pemandangan akan terlihat lebih indah lagi, kalau kamu meluangkan waktu duduk-duduk cantik di Boko Sunset Resto sambil menunggu Sunset yang indah. Duh, setelah seharian disajikan dengan pemandangan rumput hijau yang bikin segar mata, senja ditutup sempurna dengan langit jingga yang indahnya melebihi lukisan. Ya Lord !
4. Menyaksikan Sendratari Ramayana
Setelah puas menikmati indahnya langit jingga di Ratu Boko, saya ingin sekali lagi menikmati penampilan Sendratari Ramayana yang ada di pelataran Candi Prambanan. Sendratari Ramayana rutin diadakan di Prambanan, namun tempat pelaksanaannya biasanya dibedakan saat musim penghujan dan saat musim kemarau. Kalau kamu punya kesempatan menyaksikan di bulan Mei - Oktober, panggung sendratari Ramayana ini akan diadakan di panggung terbuka, tapi kalau kesempatan berkunjungmu di bulan November - April pertunjukan akan diadakan di Panggung Trimurti. Bedanya apa ? Yes, seperti yang kamu lihat sendiri di fotoku atas, kalau pertunjukan dilakukan di panggung terbuka, kamu bisa lihat pemandangan Candi Prambanan yang silvery diterangi lampu dari kejauhan, dan kalau beruntung kamu juga bisa lihat bulan purnama yang cantik sekali.
Oke, Sendratari Ramayana itu apasih? Sendratari Ramayana adalah sendratari yang mengisahkan cerita tentando penculikan Dewi Shinta. Ceritanya dimulai dari Dewi Shinta dan Rama yang baru saja menikah, berjalan-jalan dan melihat kijang emas di suatu kebun. Dewi Shinta yang merasa penasaran dengan kijang emas, meminta Rama untuk menangkap kijang tersebut. Rama yang khawatir meninggalkan Dewi Shinta sendirian, membuat penghalang khusus yang mengharuskan Dewi Shinta berada di situ sampai Ia kembali. Namun karena godaan, akhirnya Dewi Shinta keluar dari pelindung tersebut, dan akhirnya diculik oleh Rahwana. Cerita kemudian bergulir mengisahkan bagaimana Rama dan Hanoman mencoba menyelamatkan Dewi Shinta dari genggaman Rahwana.
Apa yang bisa dinimati di sini ? Kalau aku suka banget sama Sendratari. Kisahnya sendiri juga menarik, dan para penari professional di pertunjukan ini menarik dengan sangat baik dan ada juga yang lucu. Penari yang memerankan monyet-monyet kecil teman Hanoman biasanya diperankan oleh anak-anak kecil, dan saat dipanggung pun pertunjukan mereka juga lucu. Perunjukannya sangat menghibur sekali. Jadi kangen banget pengen datang lagi.
Jadi, kalau aku punya waktu long weekend untuk berlibur, aku pengen banget wisata ke 4 destinasi itu. Supaya kelihatan liburan banget, biasanya aku memilih menginap di tempot lain, tidak di rumah sendiri. Hahahahahahahaha. Di kota Jogja sendiri, ada super duper banyak banget hotel yang bisa kita pilih saat berlibur. Saking banyaknya hotel, kamu ngga perlu khawatir tersesat dan kehilangan arah menemukan hotel yang nyaman dan aman untuk kamu istirahat.
Red Doorz jadi pilihanku
Siapa bilang short escape nggak butuh tempat istirahat yang nyaman?! Salah banget ! Karena niatku adalah liberan singkat yang "aman", tentu aku butuh tempat istirahat yang nyaman juga. Supaya apa ? Esensi liburannya dapet ! Tapi, selain tempatnya nyaman, aku juga butuh tempat yang bikin dompetku juga "aman" hehehehehe. Jadi, aku pasti akan search room di Red Doorz.
Kamu tau kan, beberapa situs penginapan menentukan harga yang "nggak jujur" saat kamu booking kamar ?! Maksudnya adalah, apa yang kamu liat di web, kadang harganya tidak sama dengan apa yang akan keluar di lembar tagihan kartu kredit bulan depan hahahahahaha. Tapi kalau aku pilih Red Doorz, kejadian terkejut itu nggak akan aku alamin.
Setiap kamar yang disediakan di Red Doorz bukan kamar abal-abal lho. Meskipun tiap pengelola kamar berbeda, tapi semua kamar sudah bisa dipastikan memiliki linen bersih, kamar mandi bersih, perlengkapan mandi, televisi, air mineral dan WI-FI gratis. And its guaranteed!
Kamu bisa langsung cari di web Red Doorz, dan pilih sendiri kamar mana yang kamu mau.
Mulai dari lokasi, harga, pilihan tipe penginapan (Red Doorz, Red Doorz Plus atau Red Doorz Premium), sampai review dari pelanggan sebelum kita.
Red Doorz ada di hampir setiap kota di Indonesia, jadi dari pada pusing, aku memutuskan jadi membernya langsung di web. Selain kemudahan dalam memesan, menjadi member juga bisa dapat penawaran-penawaran khusus atau harga special kalau kita mau melakukan reservasi.
Jadi, tahun 2019 ini resolusiku nggak bakal muluk-muluk, aku cuma pengen short escape di Jogja kota seribu antan, eh kenangan. Gimana dengan kamu?!
No comments:
Post a Comment
Silakkan Subscribe untuk menuliskan komentar.
Note: Only a member of this blog may post a comment.